Di bayang wajah mu
Ku temukan kasih dan hidup
Yang lama lelah aku cari
Dimasa lalu
Kau datang padaku
Kau tawarkan
Kasih hati yang tulus
Selalu mencoba
Menjadi hasrat dalam diri
Kau mainkan untuk ku
Sebuah lagu
Tentang negeri di awan
Di mana kedamaian
Menjadi istananya
Dan kini
Telah kau bawa aku
Menuju ke sana
Ternyata hatimu
Penuh dengan bahasa kasih
Yang terungkap dengan pasti
Dalam suka dan sedih
Katon Bagaskara
It's me and myworld!!! WELCOME ....... Mengisahkan siapapun sebagai aku. Karena dunia ini tidak hanya tentang aku seorang, namun akan lebih mudah memahami dan menuliskannya sebagai aku
Senin, 13 Mei 2019
Senin, 06 Mei 2019
Yang Ke-dua
Malam ini telah dimulai
Aku tak secepat itu akan terkulai
Dan kau, mari ku belai
Kita kan rengkuh malam panjang
Berdua, tanpa seorang pun
Aku mesti berjuang keras
Karena kau tak sekedar diam
Kau, nakal juga
Kupikir, ini hanya akan sesaat
Seperti yang sudah-sudah
Kini kau nambah
Aku, tak boleh kalah
Sepertiga malam
Iya, aku t'lah lelah
Kau, nampak kalah
Dan Lucah telah kita jamah
Kini, lelah mesti dilepas
Dan kau, puisi
Besok tinggal ku nikmati
Juli, 2016. Malam
Coretan ke-dua
Aku tak secepat itu akan terkulai
Dan kau, mari ku belai
Kita kan rengkuh malam panjang
Berdua, tanpa seorang pun
Aku mesti berjuang keras
Karena kau tak sekedar diam
Kau, nakal juga
Kupikir, ini hanya akan sesaat
Seperti yang sudah-sudah
Kini kau nambah
Aku, tak boleh kalah
Sepertiga malam
Iya, aku t'lah lelah
Kau, nampak kalah
Dan Lucah telah kita jamah
Kini, lelah mesti dilepas
Dan kau, puisi
Besok tinggal ku nikmati
Juli, 2016. Malam
Coretan ke-dua
Selasa, 30 April 2019
Banto Rayo
Banto Rayo
Banto Rayo merupakan salah satu objek wisata baru dengan konsep yang cukup berbeda. Banto Rayo berada di Jalan Kaluang Tapi, Koto Tangah, Tilatang Kamang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
Untuk biaya masuk, sekitar Rp. 10.000, diluar itu juga ada biaya parkir berkisar Rp. 2000 - Rp. 5000, bisa lebih jika hari libur dan kendaraan besar seperti bus.
Banto Rayo merupakan lokasi wisata wahana air dengan modifikasi dan inovasi oleh pengelola sehingga memiki kesan yang berbeda dengan wisata lain yang ada di Sumatera Barat
Langsung saja kita lihat penampakannya!!!
Itulah sedikit gambaran tentang Banto Rayo, untuk pengalaman lebih, silahkan kunjungi...
Kamis, 18 April 2019
Sambilu Cinto Putiah
Partamo kali cinto balabuah
Satiok kato kasiah nan tumbuah
Indak paduli rintang mahadang
Di hati mati di mato buto
Di mato buto ...
Adokah sumpah masih balaku
Baribu janji urang ingkari
Walau tak tahu nasib nan datang
Dikunci hati ka tuan surang
Ka tuan surang ...
Denai silau raso rindu dulu di ujuang banci
Bacari-cari sayang di salo tangih luko diri
Ramuak manahan sasa katiko harus mengalah
Namun cinto suci tataplah dikhianati
Bahukum surang diri katiko hati bakato
Balupokan mimpi-mimpi nan mangieh tando-tando
Barilakan ameh perak asa lai kasiah babungo
Namun cinto suci tataplah dikhianati
Diguntiang buhua mati diputuih ikatan hati
Sambilu cinto putiah lah malukoi
Adilla, sambilu cinto putiah
Satiok kato kasiah nan tumbuah
Indak paduli rintang mahadang
Di hati mati di mato buto
Di mato buto ...
Adokah sumpah masih balaku
Baribu janji urang ingkari
Walau tak tahu nasib nan datang
Dikunci hati ka tuan surang
Ka tuan surang ...
Denai silau raso rindu dulu di ujuang banci
Bacari-cari sayang di salo tangih luko diri
Ramuak manahan sasa katiko harus mengalah
Namun cinto suci tataplah dikhianati
Bahukum surang diri katiko hati bakato
Balupokan mimpi-mimpi nan mangieh tando-tando
Barilakan ameh perak asa lai kasiah babungo
Namun cinto suci tataplah dikhianati
Diguntiang buhua mati diputuih ikatan hati
Sambilu cinto putiah lah malukoi
Adilla, sambilu cinto putiah
Jumat, 12 April 2019
Jeda yang tak membatasi
Biarlah
Biar aku mencintai dalam kesendirian dan membisu
Menikmati mu lebih dari memiliki
Kesunyian yang menyajikan cerita semu belaka
Dan cinta lebih melukai sejak saat kau mengikrarkannya
Biarkanlah
Biar diam menjadi penawar atas semua angan
Ia merakit sedikit demi sedikit kenyataan
Kemudian menjadikan taman penuh kenang- kenangan
Kita ...
Sehingga saat ini
Mengenang adalah cara terbaik untuk tersenyum
Meski tanpa sepatah kata
Kenangan mendatangkan ketenangan
Juga luka yang menenggelamkan
Ada yang akhirnya mesti berubah, di ubah
Tentang perasaan
Masih seperti dahulu
Memang tak sehangat kopi yang baru kau seduh
Tak pula sedingin es krim kesukaanmu
Cukup untuk meredam gelisah
Pas untuk menenangkan gundah
Seperti saat ku tenang akan senyum
Dan teduh pandang bola mata mu
Tentang cara
Cinta lebih bijak mengungkapkan dari rindu yang menggebu
Tentang jarak
Tak jeda yang membelenggu
Tak ruang membebaskan sebebas-bebasnya mau
Jadi biarkanlah
Biarkan aku memandang mu
Menatapmu
Kau tak perlu tahu
Aku menyukai nya ..
Biar aku mencintai dalam kesendirian dan membisu
Menikmati mu lebih dari memiliki
Kesunyian yang menyajikan cerita semu belaka
Dan cinta lebih melukai sejak saat kau mengikrarkannya
Biarkanlah
Biar diam menjadi penawar atas semua angan
Ia merakit sedikit demi sedikit kenyataan
Kemudian menjadikan taman penuh kenang- kenangan
Kita ...
Sehingga saat ini
Mengenang adalah cara terbaik untuk tersenyum
Meski tanpa sepatah kata
Kenangan mendatangkan ketenangan
Juga luka yang menenggelamkan
Ada yang akhirnya mesti berubah, di ubah
Tentang perasaan
Masih seperti dahulu
Memang tak sehangat kopi yang baru kau seduh
Tak pula sedingin es krim kesukaanmu
Cukup untuk meredam gelisah
Pas untuk menenangkan gundah
Seperti saat ku tenang akan senyum
Dan teduh pandang bola mata mu
Tentang cara
Cinta lebih bijak mengungkapkan dari rindu yang menggebu
Tentang jarak
Tak jeda yang membelenggu
Tak ruang membebaskan sebebas-bebasnya mau
Jadi biarkanlah
Biarkan aku memandang mu
Menatapmu
Kau tak perlu tahu
Aku menyukai nya ..
Jumat, 05 April 2019
Pesisir Selatan Explore VIII
Labuang Baruak
Labuang Baruak berada di Kecamatan Batang Kapas, tepatnya di jalan Sungai Bungin, Koto Nan Duo IV Koto Hilia.
Labuang Baruak merupakan destinasi unggulan yang ada di Kecamatan Batang Kapas, berupa pantai pasir putih yang sangat memanjakan mata.
Untuk akses sendiri, dari Kota Painan menuju Batang Kapas kurang lebih 30 menit, sedang dari jalan raya menuju Labuang Baruak memakan waktu kurang lebih 20 menit. Biaya masuk dihitung perorang Rp 5000, belum ada biaya parkir. Namun akses menuju Labuang Baruak masih cukup ekstrem, mendaki dan menurun, bebatuan dan akan licin jika setelah hujan. Mobil belum bisa menuju Labuang Baruak, paling jauh mobil bisa hingga pantai Bungin.
Mari kita nikmati pemandangan Labuang Baruak ...
Nah itu sedikit gambaran tentang Labuang Baruak, penulis sendiri masih ingin lagi pergi kesini, tempatnya benar benar indah meski aksesnya ekstrim, so, kapan kesini?
Labuang Baruak berada di Kecamatan Batang Kapas, tepatnya di jalan Sungai Bungin, Koto Nan Duo IV Koto Hilia.
Labuang Baruak merupakan destinasi unggulan yang ada di Kecamatan Batang Kapas, berupa pantai pasir putih yang sangat memanjakan mata.
Untuk akses sendiri, dari Kota Painan menuju Batang Kapas kurang lebih 30 menit, sedang dari jalan raya menuju Labuang Baruak memakan waktu kurang lebih 20 menit. Biaya masuk dihitung perorang Rp 5000, belum ada biaya parkir. Namun akses menuju Labuang Baruak masih cukup ekstrem, mendaki dan menurun, bebatuan dan akan licin jika setelah hujan. Mobil belum bisa menuju Labuang Baruak, paling jauh mobil bisa hingga pantai Bungin.
Mari kita nikmati pemandangan Labuang Baruak ...
Bening |
Menggoda |
Nikmatnya ... |
Foto dulu |
Main air!!!! |
Nah itu sedikit gambaran tentang Labuang Baruak, penulis sendiri masih ingin lagi pergi kesini, tempatnya benar benar indah meski aksesnya ekstrim, so, kapan kesini?
Jumat, 22 Maret 2019
Walau Sekejap
Seribu kota telah ku lalui
Seribu hati ku selami
Namun tiada pernah ku temui
Dirimu di sana
Bertahun sudah ku mencari
Bertahun dalam dendam rindu
Telah ku coba menghapuskan
Namamu dari hatiku
Tapi siapa dapat mengingkari
Perasaan sendiri
Andai kini kau telah bahagia
Ku rela ku rela ...
Hanya satu
Izinkan diriku
Beejumpa dengan mu
Walau hanyalah sekejap
Sekedar pengobat rindu
Arie Wibowo
Seribu hati ku selami
Namun tiada pernah ku temui
Dirimu di sana
Bertahun sudah ku mencari
Bertahun dalam dendam rindu
Telah ku coba menghapuskan
Namamu dari hatiku
Tapi siapa dapat mengingkari
Perasaan sendiri
Andai kini kau telah bahagia
Ku rela ku rela ...
Hanya satu
Izinkan diriku
Beejumpa dengan mu
Walau hanyalah sekejap
Sekedar pengobat rindu
Arie Wibowo
Minggu, 17 Maret 2019
Menceritakan Kenangan
Disinilah aku
duduk
Menikmati
langit
Memandangi
debur ombak
Bercengkrama
dengan angin
Mengisahkan
kenangan
Nanti,
kapankah kesempatan kita?
Duduk bersama,
kau menggantikan angin
Menemaniku,
mengingatkan akan kenangan-kenangan
Yang aku
terlupa padanya
Karena
kenangan-kenangan itu
Tidak hanya
milikku
Ada kau, yang
melengkapi
Menjadikannya
sebuah cerita ...
Selasa, 12 Maret 2019
Seribu Tahun
Saat itu adalah sore yang cerah, ada
festival seni dan budaya waktu itu dan suasana amat ramai. Festival seni yang
luar biasa indah, di isi oleh berbagai pertunjukan seperti musik dan tari
daerah, pameran lukisan beraneka gaya,
stand berisi aneka karya, serta stand
kuliner. Aku bukanlah fanatik seni, namun sedikit tertarik dengan hal-hal yang
bertema budaya. Keberadaanku ditempat ini, panggil saja Jo dari nama lengkap
Joni Adrian dan teman seperjuangan di kampus Antoni Anwar atau Toni adalah
semata mencari hiburan dan sejenak melupakan kegiatan belajar di kampus. Waktu
itu sore semakin menjelang, dan manusia semakin bertambah ramai, sesak juga
semakin menjadi-jadi. Aku dan Toni yang telah mengelilingi berbagai stand dan
telah menyaksikan banyak hal, takjub juga akan estetika karya manusia. Manusia
juga bisa menciptakan karya yang indah dan unik, meski keindahan ciptaan-Nya
adalah tiada tandingan siapapun seluruh semesta ini.
Tengah asyik mendudukan badan pada
sebuah tempat duduk, sebenarnya bukan tempat duduk, melainkan sebuah pagar
pembatas rendah sekali yang memagari sebuah pohon, pandangan ku tertuju pada
sebuah karya indah ciptaan-Nya. Mata ku tertuju pada seorang gadis yang amat
elok rupanya, anggun busananya. Mata ku tertahan pada karya Tuhan nan indah
itu, hingga tak sadar mata gadis itu telah pula menatap kepada ku, kepada mata
ku. Terkejut karena tatapan baliknya, aku mengalihkan pandangan, tersipu malu,
salah tingkah, namun keinginan hati tetap memaksa untuk kembali menatapnya. Tatapan
kedua kalinya, ketika tatapan ku telah sampai padanya, dia telah lebih dahulu
menatap ku, dan saat itu, dia tersenyum ke arah ku. Sebuah senyum indah,
seindah lazuardi senja kala itu, seumpama cahaya mentari terbit diufuk barat,
seumpama sejuk embun pelepas dahaga. Masya Allah!
Hoi Jo, ngapain bengong? Panggilan Toni
sesaat menghentikan ketakjuban ku akan keindahan master piece milik-Nya. Aku hanya tersenyum sembari menatap Toni.
Toni yang melihat reaksiku hanya garuk-garuk kepala sambil mengerinyitkan
dahinya, heran! Entah berapa lama kami duduk-duduk di bawah rindangnya pohon
besar itu, senja sudah hilang saja, sama hilangnya dengan gadis yang tadi
menggetarkan jantung hatiku. Kami pulang. Ketika berjalan menuju tempat parkir,
senyum dari bibirku terbit kembali karena di sana aku kembali melihat gadis
tadi. Dia tidak sendirian, dia bersama seorang teman yang juga indah dirinya.
Kembali seperti tadi, aku mematung menatapnya. Dan Toni, yang ikut terperangah
melihat indah ke-dua gadis itu paham akan hal yang terjadi kepada diriku. Toni
tersenyum, ia merangkulkan tangannya kepundakku dan menyeretku perlahan.
“Ayo kawan, kita temui mereka”. Saat
itu aku seperti kerbau yang di cokok hidungnya, nurut saja. Singkat cerita,
Toni telah berhasil membuat kami saling mengenal. Namanya Cahya Farizka Badi’ah
dan temannya Allyra Rahma. Kala itu, meski telah beberapa kali sempat
meliriknya sedari jauh, memandanginya dari jarak dekat membuat ku mendebarkan
jantung dengan sangat hebat. Jantung dalam tubuhku seakan ingin meledak. Keanggunannya
tetap mempesona ku, wajah ovalnya yang terbungkus jilbab panjang dan pakaian
muslimah beserta rok panjang yang membingkai dirinya, ah betapa anggunnya
dirimu Cahya. Demikianlah kata yang terucap keras di dalam hatiku. Ketika saat
itu Toni telah dapat berbicara santai dengan Allyra, aku dan Cahya lebih banyak
diam. Kami hanya saling melempar senyum sesekali dan kemudian dia menundukkan
wajahnya. Aku mulai paham, bahwa ini tidak biasa untuknya. Percakapan kami kala
itu adalah percakapan hati, kami paham bahwa sejak tatapan pertama tadi, ada
sebuah perasaan yang tidak biasa, yang mengatakan pada kami bahwa “meski baru
bertemu, namun seakan telah lama saling mengenal satu sama lain”.
Percakapan sebentar itu berakhir dengan
aku mendapatkan kontak HP Cahya yang bisa dipanggil “Aya”, demikianlah ia
berkata. Toni pun berhasil memperoleh kontak HP Allyra.
Seminggu telah berlalu sejak hari itu. Meski
tidak rutin, aku sempat beberapa kali menelpon Aya. Selalu ketika aku bercerita
dengan Aya meski tidak lama, selalu saja sambutan hangat darinya. Percakapan
yang tidak lama itu selalu terasa semakin mengikat perasaan masing-masing.
Mungkin saat ketika pandangan mata pada saat yang pertama telah mempertalikan
hati kami masing-masing. Seakan takdir telah menjanjikan pertemuan hari itu,
karena meski bertemu dengan banyak wanita selama ini, tiada kesan dan terasa
biasa saja. Yah, saat itu kami seakan telah saling memahami hati masing-masing,
hanya saja kata cinta yang tetap kami pendam, aku menghormatinya dan
kecintaannya kepada-Nya.
...
Minggu, Aku telah sampai di gedung
bioskop tempat yang aku dan Aya berjanji untuk bertemu. Begini, semalam Aya
menghubungi ku, dia ingin menonton sebuah film yang amat ia tunggu-tunggu, dan
Allyra saat itu sedang ada acara keluarga katanya. Pilihan yang ia percaya
selain Allyra adalah aku. Maka jadilah kami berjanji menonton hari itu. Saat
pemutaran film, jujur saja aku tidak terlalu fokus dengan filmnya, berbeda
sekali dengan Aya yang seakan tersihir dengan film. Alih-alih menonton, yang
aku lakukan adalah memandangi Aya, berbagai ekspresi polosnya akibat reaksi
dari film. Oh Tuhan, pandanganku yang terlalu mengagumi telah membuat aku lupa,
dia bukan hak untuk aku pandangi dengan terlalu lama. Meski demikian,
memandangnya adalah ketenangan bagi jiwa ku. Ya Rabb, tertitip do’a bahwa ku
harap dialah takdir-ku.
Aku mengantar Aya pulang ke rumahnya,
dia penduduk asli kota ini. Saat diperjalanan, tidak banyak yang kami
ceritakan, namun cukup menyenangkan. Saat itu, ketika telah sampai di depan
rumahnya, sebelum masuk rumah, Aya mengucapkan kata-kata yang sedikit ganjil,
namun aku tidak terlalu mengindahkannya
“Jo’, maaf ya hari ini aku memaksamu
pergi, aku takut tidak punya waktu lebih untuk bisa pergi bersama”.
Aya
mengucapkannya dengan lancar dan sambil tersenyum sebelum akhirnya ia
menghilang dari sebalik pintu rumahnya. Aku masih sempat meliht senyumnya
sesaat sebelum pintu menghilangkan dirinya. Senyum yang tetap indah.
...
Pagi itu aku seperti biasa mengunjungi
perpustakaan kota guna mencari referensi untuk skripsi ku. Hari itu senin pagi,
sehari setelah aku dan Aya pergi menonton. Sejak hari itu, aku belum lagi
berkomunikasi dengan Aya. Setelah menyelesaikan pencarian referensiku, aku
memutuskan pulang ke kos. Sebelum pulang aku menyempatkan membeli koran karena
tak sempat membaca koran ketika tadi di perpustakaan.
Di kos, terlihat Toni yang tengah duduk
di meja belajarnya sembari membaca buku. Toni termasuk mahasiswa yang suka
membaca, buku apapun ia baca termasuk buku-buku dengan tema berat. Meski
begitu, Toni amat jarang membaca koran. Koran kemaren yang belum sempat aku
baca ternyata masih bersih suci karena tak tersentuh. Karena merasa mubazir,
maka aku memutuskan untuk membaca koran yang kemaren aku beli itu. Aku membuka
helai demi helai koran tersebut. Ketika sedang khusyuknya membaca, aku terkejut
ketika membaca sebuah berita kecelakaan lalu lintas.
“Ton, kemaren tanggal 14 kan?”
“Tanggal? Sebentar aku cek HP dulu”.
Sesaat kemudian Toni memastikan bahwa benar itu tanggal 14 Februari 2016.
“Memangnya kenapa Jo?”
“Baca berita ini Ton!” sambil aku
menyerahkan koran tersebut ke Anton.
Tabrakan
Maut, Dua Gadis Muda Tewas di Tempat
Minggu, 14 februari 2016
... “telah terjadi tabrakan maut antara sebuah kijang
Inova dengan sebuah sepeda motor yang ditunggangi oleh dua orang perempuan
muda (Sabtu,13/2). Kedua korban tewas ditempat saat itu juga .... Korban
meninggal Allyra Rahma (21) dan Cahya Farizka Badi’ah (21) tewas merupakan
mahasiswa di salah satu PTN di kota ini”...
|
Toni sontak melemparkan koran itu,
wajahnya pucat pasi. Ia menatap ku dengan wajah bercampur antara takut
terkejut, dan ekspresi-ekpresi yang tidak mengenakkan lainnya. Kami saling
memandang dengan ekpresi takut, bulu kuduk kami merinding, meski begitu, ada
perasaan yang tak tertahan dalam diriku. Ada sebuah gelombang yang mulai
mendesak-desak dari mataku. Toni kelihatan bingung, dia ingin mengatakan
sesuatu, tapi tak ingin salah bicara.
“Jo’, kemaren lu pergi nonton sama Aya
kan?”
Aku tak bersuara, jawabanku hanya
anggukkan, sedangkan mata telah mulai memerah.
“Jadi, ...” Toni menarik nafas panjang,
ia tak mampu melanjutkan perkataannya. Adapun aku, mata ini sudah berair. Anton
mengambil HP-nya, ia menghubungi seseorang. Setelah kata “Halo” dan “Bisa bicara
dengan Allyra”, Toni hanya diam dan mengangguk-angguk sampai akhirnya ia
mematikan HP-nya. Ia mendatangiku lagi.
“Bagaimana Ton?”
Toni menarik napas panjang lagi,
kemudian mengangguk pelan.
“Iya Jo’, mereka yang meninggal dalam
kecelakaan itu, barusan orang tua Allyra yang jawab”.
Suasana menjadi sunyi senyap. Air mata
yang mengalir ku coba mengusapnya, namun ia sulit berhenti. Benar baru sebentar
aku mengenal Aya, namun yang terasa seakan telah ribuan tahun saling mengenal
sehingga kenyataan ini amat berat. Benar jika baru satu kali kami pergi berdua,
namun seakan tak terhitung masa rasanya
kami telah bersama hingga aku tak siap menerima apa yang terjadi. Putik yang
baru saja tumbuh, telah pula dicabut.
...
Senja itu aku duduk sendiri di tempat
dimana pertama kali mataku menemukan Aya. Sejak tadi aku hanya memandangi lalu
lalang dan sesekali menatap langit. Sebotol minuman penyegar menemaniku, yang
tak habis-habis karena hanya sekali dua kali aku menyeruputnya. Ketika senja
mulai semakin naik, dan ketika aku menundukkan wajah ku, aku melihat ada kaki
menghampiriku dan sebuah tangan yang terulur kepadaku. Aku mengangkat wajahku
perlahan, menatap sosok itu, dia Allyra! Saat itu, aku justru tersenyum, tidak
bisa mengatakan apa-apa meski bulu kuduk dan tangan ku berdiri semua, namun tak
ada perasaan apa-apa. Allyra tersenyum pula saat itu.
“Bagaimana kabar mu Jo’?”
“Aku baik, Kau?
“Seperti yang kau ketahui”
“Bagaimana Aya?
“Dia baik-baik saja di sana, dia titip
salam”
“Salam juga untuk Aya”
Allyra tertawa kecil “Jo’, Aya minta
maaf karena waktu itu dia tak menjelaskan apa-apa”
Aku terdiam sejenak, menyelami tiap
pesan dari Allyra “Iya, aku paham kok Lyra”.
“Syukurlah kalau begitu”. “Sepertinya
tidak ada yang perlu di khawatirkan”.
“Aya bilang, meski hanya sesaat, namun
semua yang terjadi seakan telah lama. Seakan telah bersama sejak ribuan masa ...
“Selamat tinggal, Jo”.
Ketika kata-kata itu itu masih
terdengar jelas ditelinga ku, sosok Allyra telah tak nampak lagi. Aku kembali
sendiri, menikmati minumanku dan gurat wajah senja yang makin pudar. Setidaknya
aku paham maksud perkataanmu waktu itu Aya, hanya yang membuatku selalu
berpikir, siapakah dari dirimu yang saat itu bersamaku di bioskop?
Sabtu, 02 Maret 2019
Pesisir Selatan Explore VII
Taluak Sikulo
Menjelajahi Pesisir Selatan itu tak ada habisnya, mulai dari perbatasan Padang-Pesisir Selatan di Tarusan hingga ujung Pesisir Selatan-Bengkulu di Muko-Muko serta perbatasan lainnya dengan Solok Selatan membentang Taman Nasional Kerinci Seblat dan kokoh dinding Bukit Barisan.
Sekarang jejak kembali menelusuri salah satu keindahan yang ada di Kabupaten Pesisir Selatan yaitu Taluak Sikulo. Taluak Sikulo sendiri berada di Kecamatan Tarusan, lokasi mudahnya kita bisa memulai perjalan dari Pelabuhan Carocok Tarusan bagi yang menggunakan kapal, dengan harga yang lumayan tinggi, sekitar 500-700 dengan kapasitas sampai 10 orang lebih.
Namun jika ingin hemat biaya, kamu bisa melakukan jalan darat dengan berjalan kaki melalui tepian Pantai Batu Kalang sekitar dua jam. Akses kesini melalui darat memang masih belum memadai, namun kebanyak orang-orang yang ingin kesini memilih jalur darat dengan menyusuri tepian Pantai Batu Kalang dengan memanfaatkan kondisi air laut yang surut. Iya, kalau ingin melalui darat, usahakan berangkat pagi dan kembali sebelum air pasang. Penulis sendiri memilih pulang sekitar jam 2 lewat, dan kondisi air laut sudah mulai naik.
Langsung saja kita lihat penampakkannya
itulah sedikit jejak langkah di Taluak Sikulo, menantang dan penuh tenaga, soalnya harus berjalan di tepi pantai, air lautnya selalu memanggil untuk dijamah, hehehe, cobalah, ini menarik ...
Menjelajahi Pesisir Selatan itu tak ada habisnya, mulai dari perbatasan Padang-Pesisir Selatan di Tarusan hingga ujung Pesisir Selatan-Bengkulu di Muko-Muko serta perbatasan lainnya dengan Solok Selatan membentang Taman Nasional Kerinci Seblat dan kokoh dinding Bukit Barisan.
Sekarang jejak kembali menelusuri salah satu keindahan yang ada di Kabupaten Pesisir Selatan yaitu Taluak Sikulo. Taluak Sikulo sendiri berada di Kecamatan Tarusan, lokasi mudahnya kita bisa memulai perjalan dari Pelabuhan Carocok Tarusan bagi yang menggunakan kapal, dengan harga yang lumayan tinggi, sekitar 500-700 dengan kapasitas sampai 10 orang lebih.
Namun jika ingin hemat biaya, kamu bisa melakukan jalan darat dengan berjalan kaki melalui tepian Pantai Batu Kalang sekitar dua jam. Akses kesini melalui darat memang masih belum memadai, namun kebanyak orang-orang yang ingin kesini memilih jalur darat dengan menyusuri tepian Pantai Batu Kalang dengan memanfaatkan kondisi air laut yang surut. Iya, kalau ingin melalui darat, usahakan berangkat pagi dan kembali sebelum air pasang. Penulis sendiri memilih pulang sekitar jam 2 lewat, dan kondisi air laut sudah mulai naik.
Langsung saja kita lihat penampakkannya
Menyusuri tepian pantai Batu Kalang, kita akan disajikan indahnya pemandangan laut dan alam sekitarnya |
Langit biru dan jernihnya lautan serta hamparan pasir putih, perpaduan yang mempesona |
Taluak Sikulo semakin dekat kapten! |
Spot Taluak Sikulo ini sendiri adalah pulau batu karang yang sangat besar, dan kita telah sampai |
Bebatuan besar yang menjadi pijakan, nampak tenang namun kokoh menopang pulau pulau karang ini |
Salah satu sisi tepian pulau karang ini, laut biru yang jernih dan laut lepas, arusnya deras ... |
Bercengkrama diketinggian ... |
Menikmati debur ombak yang membelai |
Tim jelajah Taluak Sikulo |
Tim wanita-wanita tangguh yang kami temui ketika perjalanan menuju kesini, mantaplah, cewek semua isinya |
itulah sedikit jejak langkah di Taluak Sikulo, menantang dan penuh tenaga, soalnya harus berjalan di tepi pantai, air lautnya selalu memanggil untuk dijamah, hehehe, cobalah, ini menarik ...
Rabu, 20 Februari 2019
Rilakan Denai
Maafkanlah diri denai da sayang
Indak talok manulak kandak
Diri denai iyo dijodohkan
Jo pilihan rang tuo denai
Raso ramuak jantuang di dalam dado
Indak talok raso bapisah
Jurang dalam nan indak menenggang
Sadang basayang Yo dipisahkan
Uda sayang lupokanlah diri denai
Carilah untuak pangganti diri denai ko
Uda sayang rilakanlah denai kini
Hiduik jo urang nan indak denai cinto
Dihati mati
Dimato buto
Denai rilakan
Adiak jo nan lain
Usah dikana maso-maso baduo
Lupokan sajo diri denai ko
Nan indak badayo
Indak talok manulak kandak
Diri denai iyo dijodohkan
Jo pilihan rang tuo denai
Raso ramuak jantuang di dalam dado
Indak talok raso bapisah
Jurang dalam nan indak menenggang
Sadang basayang Yo dipisahkan
Uda sayang lupokanlah diri denai
Carilah untuak pangganti diri denai ko
Uda sayang rilakanlah denai kini
Hiduik jo urang nan indak denai cinto
Dihati mati
Dimato buto
Denai rilakan
Adiak jo nan lain
Usah dikana maso-maso baduo
Lupokan sajo diri denai ko
Nan indak badayo
Selasa, 12 Februari 2019
Rasa Itu Ada
Kadang kita
bisa menjadi begitu bodoh.
Tanpa sadar.
Melakukan
hal-hal diluar keinginan.
Melakukan
hal-hal yang tak biasa dilakukan.
Mengorbankan
diri demi orang lain.
Bersakit-sakit
deminya.
Hinga
berdarah-darah.
Sampai
melupakan diri-sendiri
Tanpa sadar.
Tak
merasakan apa-apa.
Justru
menikmati
Dengan
senyuman
Namun,
ketika semua tak sesuai harapan
Ketika hati
terluka olehnya
Barulah kau
mengerti
Bahwa rasa
sakit itu ada
Dan hati itu
tak lagi sama ...
Selasa, 05 Februari 2019
Pesisir Selatan Explore VI
Pantai Carocok, Painan
oh ya, ada wisata pulau juga kok, namanya Pulau Cingkuak. hanya dengan biaya sekitar Rp. 15000, muungkin lebih kalau hari libur, kamu akan sampai di Pulau Cingkuak untuk menikmati pulau dengan pasir putihnya. kamu juga bisa berenang atau main main air loh
Nah itu lah sekilas tentang Pantai Carocok dan Pulau Cingkuak yang ada di Painan, silakan menikmati senidri.
Ada bonus video, semoga bisa dibuka ...
Lama tak berbagi, sekarang kita
akan menceritakan tentang tujuan favorit apabila ke Pesisir Selatan yang berada
di Kota Painan yang tidak lain ialah Pantai Carocok.
Pantai Carocok merupakan destinasi
favorit di Painan, terutama saat liburan. Lokasinya pun mudah diakses dan dekat
sekali dengan pusat kota. Sangat mudah untuk ditemui.
Langsung saja kita cek cek!
Salah satu sisi Pantai Carocok yang menyewakan wahana bermain anak-anak |
Pantai Carocok setelah mendapat sentuhan pembaharuan, semakin ciamik |
yang baru dari Pantai Carocok |
berbagai fasilitas disediakan demi menunjang kenyamanan pengunjung |
kamu kamu juga bisa menikmati senja dengan santai kok |
atau menyusuri jembatan jembatan mini carocok, bagus untuk spot foto juga |
oh ya, ada wisata pulau juga kok, namanya Pulau Cingkuak. hanya dengan biaya sekitar Rp. 15000, muungkin lebih kalau hari libur, kamu akan sampai di Pulau Cingkuak untuk menikmati pulau dengan pasir putihnya. kamu juga bisa berenang atau main main air loh
menuju Pulau Cingkuak ... |
sampai ... |
Mari menikmati hari libur ... |
Ada bonus video, semoga bisa dibuka ...
Langganan:
Postingan (Atom)
Negeri di Awan
Di bayang wajah mu Ku temukan kasih dan hidup Yang lama lelah aku cari Dimasa lalu Kau datang padaku Kau tawarkan Kasih hati yang tul...
-
Lah den ukia Cincin suaso Raso ka elok Ikek parmato Cincin den harok pamenan diri Mangko tak lapeh disalo jari, di salo jari Ulah kile...
-
Tugu Perbatasan dan Sarasah Ambun Masih Sumatera Barat, provinsi dengan jutaan pesona alam yang akan menggugah jiwa akan keindahannya...