Tugu Perbatasan dan Sarasah Ambun
Masih Sumatera
Barat, provinsi dengan jutaan pesona alam yang akan menggugah jiwa akan
keindahannya. Kali ini fokus akan beralih ke Kabupaten Pesisir Selatan, daerah
yang memiliki cukup lengkap destinasi wisata mulai dari pantai, pulau, air
terjun dan puncak-puncak indah maupun budaya. Kabupaten Pesisir Selatan sendiri
berbatasan langsung dengan Kota Padang, sehingga tak terlalu susah mencari arah
jika berangkat dari Kota Padang. Baiklah, lokasi awal yang akan dituju adalah:
Tugu Perbatasan
Tempat ini merupakan perbatasan antara Kota Padang dan
Kabupaten Pesisir Selatan, jika telah sampai disini berarti anda telah memasuki
Kabupaten Pesisir Selatan. Tempat ini semacam rest area yang dapat dijadikan
sebagai tempat beristirahat, makan serta minum karena memang ada banyak
pedagang dilokasi ini.
Selain
tempat istirahat sebelum melanjutkan perjalanan, tempat ini juga pas untuk
diabadikan dalam lensa kamera sebagai bagian dokumentasi perjalanan mu ke
Pesisir Selatan. Yah, selamat datang di Pesisir Selatan! Jarak tempuh dari
Padang ke sini sekitar 30 menit dengan kendaraan roda dua maupun roda empat,
tapi sepanjang perjalanan kita akan dapat menikmati pemandangan pantai dan laut
yang indah.
Pemandangan malam
juga indah disini. Cahaya lampu dan gelap malam adalah perpaduan yang romantis,
jadi moment menarik sekali di tempat ini.
Untuk tempat
singgah, tugu perbatasan Padang-Pesisir Selatan cukup elegan, dan romantis di
malam hari. Selamat datang di Kabupaten Pesisir Selatan.
Sarasah Ambun
Tak jauh dari
keramaian dan padat lalu lintas Sumatera Barat-Bengkulu. Tak jauh dari hiruk-pikuk
kehidupan masyarakat Siguntur. Tak jauh dari canda tawa manusia di Tugu
Perbatasan Padang-Pesisir Selatan, bersemedi sebuah air terjun yang indah, yang
suaranya magis namun menenangkan. Yap, itulah air terjun Sarasah Ambun,
begitulah masyarakat sekitar menyebutnya. Ia adalah air terjun yang indah untuk
sekedar diabadikan dalam lensa. Dan jernih airnya menyejukkan.
Sarasah Ambun terletak
di Kenagarian Siguntur, kurang dari 15 menit perjalanan dari Tugu Perbatasan
Padang-Pesisir Selatan. Sekitar satu jam dari Kota Padang. Bagaimana cara
menemukannya? Saat penulis pertama kali menyusuri tempat ini, penulis diajak oleh
seorang kenalan yang memang penduduk daerah tersebut. Saat itu memang tak ada
plang nama, sekarang pun masih begitu. Setidaknya setelah melewati Tugu
Perbatasan dan melewati sebuah masjid besar, tanyakan pada penduduk soal air
terjun ini, karena lokasinya tak terlalu jauh dari mesjid besar ini. Air terjun
ini sendiri memang masih jarang dikunjungi karena memang tak terlalu di publis.
Bercerita sedikit
tentang kondisi masyarakat sekitar, masyarakat disini bertani gambir, jadi jika
sepanjang perjalanan melihat orang-orang membawa karung, itu mereka sedang
membawa gambir.
Perjalanan menuju air terjun sekitar 10-15 menit jalan
kaki setelah anda memarkirkan kendaraan anda disekitar rumah penduduk, untuk
biaya parkir sewaktu itu masih Rp. 2000 dan bebas uang masuk. Dan berikut
gambaran perjalanannya.
Menyeberangi sungai kecil dan sawah sawah, pemandangan yang asri |
Dari kejauhan, suara air sudah terdengar. Dingin memeluk dari kejauhan. Magis. |
Nikmatilah setiap keindahan, berlakulah sopan dan tidak sembarangan, hidup itu saling menjaga antara manusia dan alam. Jaga alam, maka kita tak akan rugi. |
Syukuri setiap keindahan, tak semua punya kesempatan untuk menikmati |
Ini sarapan pagi, sarapan paginya jauh dari rumah. Tapi tak rugi. Sampah dibersihkan kembali atau bawa pulang lagi, begitu baiknya agar yang indah tak rusak. |
Rasa syukur adalah cara yang
tepat untuk mengungkapkan setiap kebahagiaan, dan aku bersyukur mengenal
kalian, teman-teman seperjalanan.
Oh ya, sulit mencari transpotasi
umum jika menuju lokasi wisata yang bukan ternama di Sumatera Barat, padahal
mereka juga indah-indah. Tapi begitulah kekurangannya.
Sekian kali ini, jumpa lagi di tempat yang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar