Masih dari kepulauan mentawai, tepatnya pulau Sipora.
Berbeda dengan jalan-jalan sebelumnya yang mengunjungi tempat-tempat menarik,
kali ini penulis memilih untuk menceritakan sedikit dari kegiatan KKN penulis
selama 45 hari di Kepulauan Sipora, Kabupaten Kepulauan Mentawai.
|
Langit di sini benar-benar berbeda, terasa sangat dekat. |
Menyusuri jalanan setapak menuju mesjid. Di sini,
masyarakatnya mayoritas non-muslim yang di dominasi oleh umat kristiani. Namun,
Mesjid masih bisa ditemui di Desa Tua Peijat, Sido Makmur, serta Desa Bukit
Pamewa. Memasuki desa-desa lain seperti Desa Goisoinan, Rokot, sampai ke
desa-desa jauh lainnya, sudah tidak lagi ada mesjid yang telihat, sebaliknya
gerejalah yang dapat dijumpai dengan mudah, bahkan gereja-gereja tua. Namun, di
desa tertua di Pulau Sipora, yaitu Desa Sioban, dapat kita jumpai sebuah mesjid
yang cukup besar yang berlokasi didekat pasar dan tidak jauh dari dermaga
Sioban. Sebelum Tua Peijat menjadi wilayah pusat, Sioban telah menjadi daerah
terbuka dan jalur masuknya kapal kapal dari luar. Namun, ketika pemerintahan
dipusatkan ke Tua Peijat, dermaga Sioban menjadi dermaga antar pulau di
Mentawai, seperti dari Siberut dan Sikakap.
Memberikan pelajaran tambahan bagi anak-anak SD. Sangat
sulit menemukan penduduk mentawai asli di sini. Program transmigrasi telah
mengubah kepulauan sipora menjadi wilayah yang dihuni beragam suku. Di desa
ini, desa Bukit Pamewa, yang merupakan singkatan dari Padang, Medan, Jawa
didominasi oleh masyarakat Jawa, lalu Medan dan Padang.
|
Mari menghias, persiapan menjelang perayaan hari
kemerdekaan. Cat saja semuanya ... |
|
Bermain adalah hal yang penting untuk anak, pelatihan
origami bersama anak-anak sekitar posko |
|
Berbagi bersama siswa siswa SD, percayalah, mereka sangat
antusias waktu itu
|
|
Peninjauan lahan, kebun karet warga di desa Bukit Pamewa |
|
Ini kami, saat melakukan berbagai program KKN ke SMA Negeri
Sipora Utara. Masih ada yang lain, hanya saja tidak bisa ikut karena
urusan lain
|
|
Penyuluhan pertanian bersama warga Desa Bukit Pamewa.
Bagaimana memanfaatkan lahan sempit?
|
|
Origaminya jadi, jadi apaa? Ayo ayo potoooo ... hahhaha |
|
Demo memasak, bersama sama dengan warga plus sharing-sharing
dengan ibu ibu soal makanan-makanan yg ada di Sipora |
|
Ibu-ibunya gak sabaran nih kalo Cuma duduk ngeliat aja,
semuanya berdiri,liat dari dekat biar lebih ngerti, sekalian icip-icip, hahaha |
|
Ini penyuluhan dan pemeriksaan gigi gratis untuk anak-anak
oleh bu dokter gigi kami. Ada hadiah looo ntuk yang giginya bagus :) |
|
Karya-karya yang menggambarkan identitas mereka. Identitas
tanah sikerei |
.
|
Lihatlah senyum di wajah mereka. Senyum-senyum yg mesti kita
jaga, meski berada di pulau yg jauh sekalipun, mereka tetap bagian dari negara
ini. Mereka tetap berhak untuk tersenyum hingga tua nanti |
|
Gambaran salah satu sekolah di Sipora Utara, sedikit
menggambarkan bahwa masih sangat banyak daerah-daerah di negara ini yang
fasilitas pendidikannya seperti infrastruktur yang masih belum memadai |
.
|
Kali ini anak peternakan yang beraksi, penyuluhan mengenai perawatan
hewan ternak |
KKN sejatinya adalah pengabdian keilmuan kepada
masyarakat agar mampu menyelesiakan sedikit masalah mereka. Masyarakat pedesaan
merupakan masyarakat yang ramah dan bersahaja, kamu tidak akan kelaparan di
sini. Tempat ini akan selalu membuat rindu, dengan keramah-tamahannya, dengan
penduduknya, dengan budaya serta keindahannya.
Info dong bang, untuk desa bukit pamewa kondisi lingkungannya seperti apaa ??
BalasHapusdesa pamewa kalau lingkungan, kalau dari segi tempat tinggal atau pemukiman mulai dari kantor kodim ada perumahan tentara, ada SD, dan rumah warga sampai ujung jalan yang bisa diakses kendaraan. susunan perumahan warga tidak terlalu rapat. dekat kantor desa ada sungai, hutan juga ada, kondisi jalan beton ada yang bagus ada yang tidak juga. kalau pemukiman lain ada tapi mengarah ke jalan yang susah di akses karena jalan masih tanah, kalau hujan sebaiknya berjalan kaki. tidak seramai sipora jaya atau sido makmur, tapi kawasan sekitar kantor desa cukup ramai. jarak ke dusun lain lumayan jauh. desa pamewa terdiri dari tiga dusun, bukit pamewa, pamewa indah, subur makmur kalau tidak salah namanya, dan akses yang mudah adalah akses bukti pamewa atau sekitar kantor desa, selebihnya susah karena masih tanah merah. kalau kondisi penduduk campuran, jawa, batak, minang, tapi dominan jawa karena rata-rata di pamewa banyak orang yang ikut transmigrasi
BalasHapusada mushala dan mesjid juga, mushala di dekat kantor kades, kalau masjid di ujung desa mengarah ke PDAM
BalasHapusmata pencarian petani kakao, sayur, ubi, sawit ada juga, pegawai, pedagang ada tapi jarang
BalasHapusUntuk lokasi saya lihat dekat dengan laut bang,apa itu benar kah ? kondisi iklimnya seperti apa ?
BalasHapusSebelumnya maaf bang, saya perwakilan Ekspedisi Nusantara Jaya 2017 perwakilan Universitas Lampung, yang insyaallah akan mengabdi didesa tersebut. mohon infonya bang, terima kasih.