Wanita
Lentik jemarimu
Mengalun berlalu lalang
Lincah merayu
Pada sang siang
Pada panggung-panggung kehidupan
Lantai bumi yang kau tapaki
Tetes perjuangan
Tersaji untuk bumi pertiwi
Wanita
Tak sekedar penghias
Istana berbalut emas
Bukan tawanan
Kamar-kamar kemewahan
Kau keindahan bukan sekadar sajian
Kemolekan tak hanya tontonan
Kau keindahan ialah karunia
Keanggunan pada rongga-rongga jiwa
Menarilah ...
Hentak kaki decak kagum
Lambaian senyum lekuk gerak mu
Gemulai gerak semerbak ayu
Sedendang seirama
Menarilah ...
Riuh suaramu dendangkan perjuangan
Kidungkan sejarah perlawanan
Ketidakadilan ...
Senyummu melukis kisah
Bahwa tak ada kata menyerah
Pada dirimu, wanita ...
Menarilah ...
Karena tanganmu, tangan-tangan
kehidupan
Pada jiwa-jiwa angkuh
Yang lelah kau asuh
Menarilah ...
Mahakarya panggung kehidupan
Karena kau pesona
Jiwa dunia
Menarilah ...
Menarilah ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar