Tentang jarak, tentang rindu yang akan terus memuncak, tentang
perasaan yang kian bergejolak, tentang suara-suara dalam diri yang
bersorak-sorak, namun tersekap dalam dekap dan menguap dalam gelap.
Tentang jarak, ruang yang membatasi temu.
Bagaimana menyebut rindu yang amat sangat? Jika rasa itu tak
pernah bisa dirangkai dengan aksara, tak kalimat yang bisa mewujudkan, tak
kata-kata yang dapat mengungkapkan, aku rindu!
Perihal jarak ini memang pelik. Ia bisa memancing khawatir dalam
diri, kegelisahan-kegelisahan. Mengertilah, dua orang dengan perasaan yang sama
paham betul hal ini. Jarak tak hanya ujian akan rindu dan kasih, ia juga ujian
kepercayaan. Siapa yang menunggu siapa, siapa yang mempercayai siapa, siapa
yang menjaga siapa, siapa yang mengharap siapa?
Jarak ini, adalah caramu mengusahakan seseorang dengan do.a
setelah berbagai upaya dan tindakanmu dahulu, sisanya kepercayaan. Untukmu juga,
akan didoakan dan mesti menjaga kepercayaan. Karena jarak adalah ujian untuk
dua orang dengan perasaan yang sama.
Jarak ini, caraku menjagamu dari kejauhan, memintamu dalam do’a-do’a.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar