Aku
adalah lepas yang tak bebas
Di
balik orasi hak asasi
Dan
seruan-seruan lantang demokrasi
Yang
menutupi yang hakiki
Semua
berbicara merdeka
Tanpa
sadar luka menjadi anarki
Memicu
ladang-ladang demonstrasi
Meneriakkan
keras,
“Mana
Hak Kami!?”
Lalu
demokrasi meregang nyawa
Di
bawah raungan emosi
Bersama
desau senjata api
Ada
yang mati lagi pagi ini!
Kita
suka egois
Tapi
sering berjanji manis
Mulai
dari kaya sampai pengemis
Yang
berparfum jutaan sampai yang berbau amis
Ditipu
habis
Nurani
hanya simbolis
Lalu,
para pemimpin
Kapan
bercermin?
Jangan
lupa
Kalian
masih punya muka, iya kan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar