Jumat, 06 September 2013

Senja di Balik Waktu




Pada sebuah senja dengan lembayung marun aku terpaku menikmati wajah langit. Merasakan lembut desiran sang bayu yang tetap menenangkan meski kini tak lagi sama. Tak lagi sama. Aku masih ingat dengan jelas, dulu. Saat kau masih disini. Kita, yang dulu pernah berbagi canda, tawa, duka bersama. Kini tak lagi sama. Kini kau menghilang.

                Hilang yang sebenarnya masih ada, hanya aku merasa kau telah hilang dan tak lagi sama.

                Tapi, sejujurnya aku merindukanmu. Senyummu, candamu, tawamu, tangismu, setiap bagian darimu adalah rinduku yang masih tak terobati hingga kini.

Andai waktu masih berbaik hati, aku selalu berangan kembali ke masa lalu, masa lalu, tempat kita bersama, bercerita dan mengejek diri, menertawakan satu sama lain, tapi, diam-diam memuji dalam hati.

Aku tahu, kita tahu, keadaan tak lagi sama sekarang. Dewasa mulai menghampiri kita, masa-masa konyol dulu memang harusnya terlupakan, dilupakan. Melalui logika, aku bisa saja melupakan dan merasa dulu tak pernah ada. Tapi, ketika hatiku yang tengah bertahta, ia pandai mengungkit kenangan pada setiap zat.

Ia membangkitkannya pada lagu yang mendayu, pada angin yang membelai, pada gambar yang berseliweran, pada hujan yang  menari-nari, pada suasana ketika dulu, pada suasana yang sama, pada suasana ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Negeri di Awan

Di bayang wajah mu Ku temukan kasih dan hidup Yang lama lelah aku cari Dimasa lalu Kau datang padaku Kau tawarkan Kasih hati yang tul...