Minggu, 21 Februari 2016

Menarilah


Wanita
Lentik jemarimu
Mengalun berlalu lalang
Lincah merayu
Pada sang siang

Pada panggung-panggung kehidupan
Lantai bumi yang kau tapaki
Tetes perjuangan
Tersaji untuk bumi pertiwi

Wanita
Tak sekedar penghias
Istana berbalut emas
Bukan tawanan
Kamar-kamar kemewahan

Kau keindahan bukan sekadar sajian
Kemolekan tak hanya tontonan
Kau keindahan ialah karunia
Keanggunan pada rongga-rongga jiwa

Menarilah ...
Hentak kaki decak kagum
Lambaian senyum lekuk gerak mu
Gemulai gerak semerbak ayu
Sedendang seirama

Menarilah ...
Riuh suaramu dendangkan perjuangan
Kidungkan sejarah perlawanan
Ketidakadilan ...
Senyummu melukis kisah
Bahwa tak ada kata menyerah
Pada dirimu, wanita ...

Menarilah ...
Karena tanganmu, tangan-tangan kehidupan
Pada jiwa-jiwa angkuh
Yang lelah kau asuh

Menarilah ...
Mahakarya panggung kehidupan
Karena kau pesona
Jiwa dunia

Menarilah ...
Menarilah ...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Negeri di Awan

Di bayang wajah mu Ku temukan kasih dan hidup Yang lama lelah aku cari Dimasa lalu Kau datang padaku Kau tawarkan Kasih hati yang tul...