Kamis, 28 April 2016

2 Hari yang Lalu


 Dikampungku, di pasar
Di kehidupan yang sibuk
Ketika orang tua terlalu asik mencari uang belanja
Anak-anak mulai belajar menghisap partikel-partikel nikotin

Percayalah, mereka tak kekurangan pendidikan!
Sekolah di sini gratis “12 tahun”
Dan bocah-bocah sekolah dasar telah belanja sebatang rokok di kedai
Untuk diri sendiri

Hari ini mereka membeli hanya sebatang
Esok, dua batang
Lusa, tiga batang
Dan nanti, mungkin berbatang-batang

Yaaah, sepertinya ini sepele

Tadi siang,
Terdengar kabar bocah belajar menyedot perekat
Bukan hal asing

Aku tidak ingin berpikiran jahat
Tapi, sudah ini mereka akan mulai membeli sebotol anggur merah
Dan kawan sejenisnya
Sampai nanti uang jajannya cukup

Percaya atau tidak
Beberapa dari mereka akan naik level
Dan berkenalan dengan sabu,
Dan rekan sesamanya

Menyedihkan memang
Saat bocah asik menikmati minuman keras
Orang tua hanya minum air mineral di rumah
Entah pula itu jika legal

Percayalah!
Mereka tak kekurangan belanja
Bocah menjadi liar
Hanya kekurangan perhatian yang benar

Seperti dua anak,
Yang tewas tabrakan
Dua hari yang lalu.



 Januari 2016

Sumatera Selatan

Jumat, 22 April 2016

The Last Report of Mentawai Island, Sipora Island

 Katiet dan Lances, Surga Peselancar



Aku berharap ini bukan tulisan terakhir ku mengenai Mentawai maupun Sipora sendiri. Masih banyak sisi-sisi dan keindahan Mentawai yang belum aku ketahui, karenanya, aku harap ini bukan tulisan terakhir tentang Mentawai.

Tidak ada yang namanya pertemuan terakhir jika bukan kematian yang men-jembataninya, selama masih hidup, harapan untuk kembali dan bertemu akan selalu ada”.

Uyeeeaah, quotes of the day men !... hehehe




Oke, the last trip on this season, sebut saja begitu, karena aku masih ingin lagi dan lagi ke Mentawai. Ini sepenggal kisah penutup dari Katiet dan Lances, dua spot Surfing keren di Pulau Sipora.



Perjalanan panjang dari Desa Sipora Jaya menuju Katiet, melalui jalur darat, ini tak pernah mudah, saran sih, lebih baik lewat jalur laut, tapi ya itu, mahal sekali, harus sewa kapal, memang lebih cepat dan tidak repot.
Perjalanan menuju Katiet dari Desa Sipora Jaya, adalah perjalanan panjang dan melelahkan, setidaknya dari sini lah kita bisa melihat salah satu bentuk tertinggalnya Kabupaten Mentawai dari banyak daerah lainnya. Baiklah, Watch the trip !!! 






Permulaan keberangkatan, Desa Sipora Jaya


Penampakan Jalan menuju Katiet, percayalah, jalan dengan kondisi seperti ini adalah jalan yang bagus, ini yang lumayan bagus jalannya
karena selebihnya, adalah jalan perjuangan yang akan dilalui

Penduduk lokal, mereka yang berada di sini telah mengenal pakaian. lihatlah senyum mereka, hangat dan bersahaja ...

Awal dari perjalanan panjang kami, ini mungkin lebih baik dari yang akan kami hadapi di depan sana. Perjuangan baru akan dimulai


Perlahan tapi pasti, perjalanan sulit akan segera kami hadapi, semangat semangat!!!



Dan inilah dia!!!

jalan-jalan perjuangan yang mesti dilalui. Ini tidak hanya satu atau dua, tapi hampir sepanjang perjalanan. Kami hampir menyerah waktu itu, tapi semangat dan kebersamaan perlahan mengantar kami satu persatu ketujuan.

Minggu, 17 April 2016

Januari pergi, jangan!

Januari,
Belum habis
Jatah amal kian tipis
Pahala terus saja terkikis
Dosa-dosa laris manis
Entah beruntung, atau buntung

Mudah saja menjual amal-amal
Semudah membuang kain kumal
Tinggal lempar
Banyak yang mungut

Januari masih separuh
Saldo pahala tak nambah
Parah!
Hura-hura saja

Dosa dijual murah di luar situ
Diskon pula, gila!
Bisa dapat di angkot-angkot terdekat
Di nona-nona celana hot
Atau pondok-pondok mesra tepi pantai

Aku tak suka jajan
Hanya cari hiburan
Tapi suka kelewatan
Hingga saldo jebol


Lalu menyesal
Tapi besok, buat lagi

Seperti itu terus
Sampai mampus!

Januari masih disini
Februari, lama sekali
Tapi, jangan pergi

Januari!

Negeri di Awan

Di bayang wajah mu Ku temukan kasih dan hidup Yang lama lelah aku cari Dimasa lalu Kau datang padaku Kau tawarkan Kasih hati yang tul...